Jenis-Jenis Pupuk Anorganik dan Contohnya

Pupuk anorganik adalah pupuk buatan yang diolah oleh tenaga manusia, yang diproduksi di pabrik-pabrik, dengan kadar unsur hara tertentu yang tujuannya untuk menyuburkan tanaman, yang tentunya dengan bantuan pupuk organik, agar tanaman akan menjadi tumbuh dengan subur dan dapat menghasilkan sesuai dengan harapan para petani. Pada kali ini kita akan mengulas pembahasan mengenaui pupuk anorganik apa saja jenis-jenis pupuk anorganik tersebut, dan berikut ini akan kita bahas beserta contohnya.

pupuk anorganik
Adapun jenis-jenis pupuk anorganik tersebut adalah antara lain sebagai berikut:

- Pupuk Urea

Pupuk Urea merupakan pupuk kimia yang terdapat kandungan Nitrogen (N) yang memiliki kadar tinggi. Unsur Nitrogennya merupakan zat hara yang sangat diperlukan oleh tanaman. Pupuk Urea ini berbentuk butir-butir kristal dengan berwarna putih, adapun rumus kimianya yaitu NH2 CONH2, ini merupakan pupuk yang mudah larut di dalam air serta sifatnya sangat mudah mlarutkan air (higroskopis), oleh karena itu sebaiknya pupuk urea disimpan di tempat yang kering dan tertutup denganrapat. Kandungan unsur hara (N) yang terdapat pada pupuk urea yaitu sebesar 46% dengan pengertiannya adalah setiap 100 kg urea mengandung 46 kg Nitrogen.

Baca juga : Kelebihan dan kekurangan pupuk kompos (organik) dan pupuk kima (anorganik)

- Pupuk ZA
Pupuk ZA ialah sebuah pupuk kimia buatan yang dirancang untuk memberi tambahan unsur hara belerang dan nitrogen bagi tanaman. Serta untuk memperbaiki kualitas produksi, dan warna dari tanaman. Adapun nama ZA tersebut adalah singkatan dari bahasa Belanda, yaitu Zwavelzure Ammoniak, yang artinya amonium sulfat (NH4SO4).

Baca Juga : Macam-Macam Jenis Pupuk

- Pupuk Phonska (NPK)
Pupuk Phonska atau disebut juga dengan pupuk NPK ini merupakan pupuk yang terdapat lebih dari satu unsur hara utamanya. NPK sendiri adalah singkatan dari nitrogen, pospor, kalium yang terdiri dari kadar hara 10%-15%. dengan struktur agak keras. Pupuk phonska memiliki kandungan zat yang kaya untuk potensi tanaman.

- Pupuk TSP (Triple Super Phosphate)


Jenis pupuk anorganik lainnya adalah Pupuk TSP, pupuk TSP yaitu nutrient anorganik atau kandungan nutrisi bagi tanaman yang digunakan yang bertujuan memperbaiki unsur hara pada tanah untuk kegiatan pertanian. TSP adalah singkatan dari triple super phosphate. Adapun rumus kimianya adalah Ca(H2PO4). Kadar P2O5 pupuk TSP ini sekitar 44-46%, namun di lapangan bisa mencapai hingga 56%. Pupuk TSP dibuat dengan sistem proses. Pada proses pembuatannya, yaitu batuan alam (rockphosphate) fluor apatit yang diasamkam dengan asam fosfat.

Baca juga: Inilah Pupuk Dasar yang digunakan Untuk Menanam Cabe

- Pupuk KCL
Pupuk KCL atau biasa disebut dengan MOP, pupuk ini mengandung kadar kalium (K2O) dengan kadarnya sebesar 60%, serta klorida sebanyak 46%. Pupuk ini mempunyai warna merah dan putih, dengan model tekstur yang berbentuk kristal. Pupuk KCL memiliki sifat yang mudah larut di dalam air. Pupuk KCL (MOP) ini juga memiliki konsentrasi nutrisi yang cukup tinggi. Oleh sebab itu ia mempunyai harga yang cenderung kompetitif dengan jenis-jenis pupuk lainnya yang mengandung kalium.

- Pupuk Gandasil B
Pupuk Gandasil B dan Gandasil D merupakan pupuk foliar yang terdapat banyak digunakan oleh penggemar tanaman hias serta tanaman buah. Pupuk ini diproduksi oleh PT. Kalatham Corporation. Para pakar nutrisi tanaman sering merekomendasikan penggunaan Gandasil B dan D untuk pemupukan tanaman. Yang mana pupuk ini cocok untuk dipakai pada tanaman hias dan tanaman buah-buahan. Yang mana pupuk ini mengandung unsur hara seperti pupuk NPK dengan kadar hara nya agak lebih tinggi dari NPK yaitu kadar hara pupuk gandasil ini mencapai 18%-20%.


Itulah tadi beberapa jenis-jenis pupuk anorganik dan contohnya, semoga memberikan manfaat, dan mudah-mudahan agar supaya tanaman Anda akan tumbuh dengan baik dengan menggunakan beberapa macam pupuk anorganik seperti pembahasan di atas


EmoticonEmoticon

Populer Minggu Ini