Membudidayakan Buah Naga Agar Berbuah Lebat

Buah naga banyak memiliki manfaat yang melimpah sehingga membuat banyak para petani dan kalangan masyarakat berinisiatif dan berkeinginan untuk melakukam penanaman serta pengembangan buah naga. Dan juga buah naga ini juga dapat dijadikan tanaman hias yang bisa ditanam di pekarangan rumah, jadi dengan demikian, selain sebagai tanaman hias, buah naga tersebut juga bisa dikonsumsi sendiri. Berikut ini akan dijelaskan mengenai cara Membudidayakan Buah Naga Agar Berbuah Lebat. Silahkan dilanjutkan membacanya. Hehehe
Menanam Buah naga merupakan sesuatu yang bisa dikatakan agak mudah. Yang mana tidak membutuhkan teknik yang khusus untuk bisa menanam buah naga tersebut. Pada umumya, tanaman buah naga yang sering ditanam oleh masyarakat adalah buah naga yang memiliki warna merah, kemudian pada bagian dagingnya terdapat warna putih dengan biji-biji yang halus berwarna hitam.

Baca juga : Cara Menanam Seledri Supaya Tumbuh dengan Subur

Adapun untuk membudidayakan buah naga tersebut ada beberapa tahap yang perlu Anda jalani agar memperoleh hasil yang memuaskan, yaitu memiliki buah naga yang lebat. Nah, tahap-tahap tersebut bisa disimak pada keterangannya di bawah ini.

  • Penyiapan bibit
Untuk penyiapan bibit, sebaiknya Anda melakukan penyetekan pada batang buah naga yang pernah berbuah, minimal sebanyak 3-4 kali, karena hal ini akan berguna untuk menurunkan sifat produktivitas batang indukannya tersebut, yang mana indukannya tadi telah lebih dahulu berbuah dengan cepat dan juga sudah diketahui indukan yang memiliki kualitas tinggi. Jangan lupa pilih batang dengan ukutan minumal 8 cm yang sudah tua dan yang sudah keras, serta dengan memiliki warna hijau kelabu, karena semakin besar batang, akan semakin baik pula kualitasnya. Dan ini bisa dijadikan pula untuk batang induk utama nantinya.

Baca juga: Cara Memupuk Buah Naga Agar Cepat Berbuah Lebat

Melakukan emotongan batang indukan buah naga tersebut adalah berukuran sekitar 80 -120 cm, sisakan sepanjang 20%, lalu yang 80% nya dijadikan untuk calon bibit selanjutnya, kemudian batang calon bibit dengan panjangnya 20-30% untuk ujung pada bagian atas agar dipotong rata, sementara pada bagian untuk ditanam dibuat berbentuk meruncing yang berguna agat untuk merangsang akar supaya cepat keluar dengan mata tunas minimal 4 buah, lalu setelah disetek dan setelah sepotong, biarkan sampai getahnya mengering, jangan langsung ditanam karena nantinya akan dapat meyebabkan batangnya menjadi busuk, sementara untuk menghindari jamur akar jangan lupa dicelupkan pada larutan fungisida.

Kemudian langkah selanjutnya dalam penyiapan bibit ini adalah persiapkan bedengan atau polybag, ini berguna untuk menanam setek-setek tersebut, jangan lupa bedengannya atau polybagnya disiram, yang mana telah diisi dengan media tanam dari tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang, kemudian tancapkan bagian yang runcing dari setek tersebut ke dalam media tanam tadi dengan ukuran kedalaman tanahnya 5 cm.

Berikan atap sebagai tempat untuk naungan yang berguna untuk melindungi bibit atau setekan tadi agar terhindar dari sinaran matahari langsung, adapun tunas muda tersebut lakukan peyiraman sebanyak 2-3 hari sekali. Jika sudah berusia 3 minggu, biasanya tunas tersebut akan mulai tumbuh serta naungan atap tadi harus dibuka agar terkena sinaran matahari langsung secara penuh. Untuk pemeliharaan bibit, biasanya dilakukan selama 3 bulan, yang mana pada usia ini bibit buah naga akan memiliki ketinggian 50-80 cm.

  • Pembuatan tiang panjat
Tahap selanjutnya yaitu membuat tiang panjat. Buah naga memerlukan tiang panjat untuk tumbuh dan untuk dapat menjalar. Tiang panjat ada yang bisa dibuat dari kayu bulat dan juga dapat dibuat secara permanen dari beton yang berbentuk pilar persegi empat atau silinder dengan mempunyai diameter sekitar 10-15cm dengan memiliki ketinggiannya mencapai 2 meter, dan dengan kedalaman 50 cm agar bibit tumbuhan buah naga iyu menjadi lebih kuat berdiri, lalu pada bagian atas diberikan penopang dari kayu atau beton yang melingkar.

Dalam pembuatan tiang panjat, perlu dibuat secara berbaris, jarak antara tiang dalam satu baris adalah berukuran 2,5 meter dengan memiliki jarak antar baris 3 meter yang secara sekaligus menjadi jarak tanam. Sedangkan pembuatan saluran drainase dibuat sedalam 25 cm.

  • Pengolahan tanah
Jika tiang panjat tadi telah selesai disiapkan, langkah selanjutnya yaitu pembuatan luang tanam dengan ukuran  60×60 cm, dan berkedalaman 25 cm, yang mana posisi tiang panjat tersebut terletak tepat di tengah lubang tanam buah naga Anda.

Adapun cara pengolahan tanahnya adalah dengan mencampurkan 10 kg pasir dengan tanah galian, ini berguna agar dapat menambah tingkat porositas tanah, selain itu tambahkan juga pupuk kandang atau pupuk kompos sebanyak 10-20 kg atau dapat juga menggunakan kapur pertanian s300 gram, ini dikarenakan buah naga banyak memerlukan kalsium, kemudian aduk semua bahan tadi hingga merata.

Langkah selanjutnya yaitu timbun kembali lubang tanam lengkap dengan bahan-bahannya tadi, lalu disiram dengan air bersih, kemudian biarkan selama 2-3 hari, masing-masing lubang tanam tersebut diberikan pupuk TSP sebanyak 25 gram. Diamkan selama 3 hari yang kemudian baru bisa Anda tanam bibit buah naga yang telah disiapkan sebelumnya.

  • Pemupukan dan perawatan
Adapun tahap pemupukannya yaitu jika Anda mempunyai pupuk kandang, bisa diberikan bekisar 3 bulan sekali. Yang mana dosis yang diberikan tersebut sebanyak 5-10 kg pupuk perlobang, jika pada tahap berbunga dan berbuah, berikan pupuk NPK dan ZA dengan dosis sebanyak 20-50 gram perlobang.

Kemudian proses perawatan selanjutnya adalah melakukan peyiraman, yang mana penyiramannya tersebut dilakukan dengan cara mengalirkan air pada bagian parit-parit drainase, dapat juga Anda menggunakan gembor atau irigasi tetes dengan bantuan slang sprint. Jika menyiram atau mengairinya dengan parit pada drainase, lakukan dengan cara merendam parit tersebut selama kurang lebih 2 jam dan jika menggunakan gembor, perlubang tanamnya Anda siram dengan air sebanyak 4-5 liter dengan peyiraman secara berturut-turut sebanyak 3 kali sehari di musim kering, yang mana penyiraman ini perlu disesuaikan dengan kondisi tanah.

  • Tahap panen 
Nah, tahap inilah tahap yang paling ditunggu-tunggu, Membudidayakan buah naga tentu Anda juga ingin mendapatkan hasilnya bukan? Setelah sekian lama melakukan perawatan, inilah yang diharapkan, yaitu memanennya. Perlu diketahui, bahwa buah naga termasuk tanaman yang berumur panjang, yaitu dengan siklus produksi dapat mencapai hingga 15-20 tahun dan mulai berbuah pada bulan yang ke 10 hingga 12 setelah masa tanam, tapi tergantung dari bibit awal dan kesuburan tanahnya, serta tanaman itu sendiri. Adapun pada biasanya, panen pertama ini memang belum terlalu mendapatkan hasil yang optimal, karena buah naga tersebut baru belajar berbuah.

Adapun buah yang siap dipanen adalah ditandai dengan ciri-ciri kulitnya yang mulai berwarna merah mengkilap, selain itu pada jumbai buah terdapat berwarna agak kemerahan dengan memiliki warna hijaunya yang mulai berkurang, mahkotanya mengecil, lalu pada pangkal buah terdapat sedikit kuncup dengan ukuran beratnya sekitar 400-600 gram untuk masing-masing satu buah naga yang siap panen.

Demikanlah cara Membudidayakan Buah Naga Agar Berbuah Lebat, semoga berhasil dan semoga sukses bagi Anda yang sedang menjalani pembudidayaan buah naga, ataupun bagi Anda yang hendak melakukan penanamannya. Terimakasih.

Populer Minggu Ini