Cara Merawat Cabe Merah Agar Berbuah dengan Lebat

Cabe merah merupakan tanaman yang telah banyak tumbuh di negara-negara berkembang seperti Indonesia, Vietnam, Laos, Thailand, Kamboja, dan beberapa di negara Asia Tenggara lainnya. Cabe merah sangat cocok ditanam baik di daerah yang memiliki dataran tinggi, seperti misalnya di daerah pegunungan, perbukitan, dan dataran tinggi lainnya. Akan tetapi, setiap varietas cabe tentu saja memiliki syarat tumbuh yang berbeda-beda, sehingga petani/pekebun harus benar-benar mengetahui akan hal ini. Dalam membudidayakan tanaman cabe merah ini, hal yang terpenting adalah tahap perawatan tanamannya, dimana proses perawatannya tersebut sangat penting dan sangat menentukan akan selamat atau tidaknya tanaman cabe tersebut, serta produktivitas hasil panen cabe merah itu nantinya. Oleh karena itul, tahap ini menjadi salah satu pilar penting agar sukses dalam membudidayakan tanaman hortikultura cabe merah. Namun dibalik usaha perawatan cabe merah tersebut, tidak lepas juga hubungannya dengan do'a kita kepada Allah agar tanaman tersebut tetap berkembang dan selamat hingga masa panen. Adapun cara merawat cabe merah agar bisa berbuah dengan lebat tersebut akan kita bahas berikut ini.

Ada beberapa cara yang dapat ditempuh untuk merawat tanaman cabe merah tersebut agar buahnya menjadi lebat, banyak, dan memberikan keuntungannya. Dan terlebih lagi agar dapat menghasilkan tanaman yang subur sejak masa menyemai dari awal hingga proses menjelang panen. Antara lain sebagai berikut:

  • Proses Penyiraman
Penyiraman merupakan suatu kegiatan yang baik dan sangat perlu dilakukan terhadap tanaman cabe yang sedang dibudidayakan.
Pada masa menyemai bibitnya, rutinitas penyiraman harus diperhatikan secara konsisten, karena pada masa ini sangat membutuhkan banyak air untuk menunjang benih biji dan merangsang hormon giberelin yang ada pada biji cabe tersebut untuk mengaktifkan enzim yang terdapat pada bijinya agar segera melakukan metabolisme sel, sehingga akhirnya biji akan berkecambah dan tumbuh sebagai benih baru.

Kegiatan penyiraman juga berlaku untuk tanaman muda dari hasil proses penyemaian bibitnya. Karena pada tanaman cabe muda sangat membutuhkan air yang berfungsi sebagai pelarut alamiah berbagai senyawa organik maupun anorganik di dalam tanah tempat cabe tersebut disemai. Selain itu, kebutuhan air dan proses penyiraman yang tepat terhadap tanaman cabe muda, juga sangat penting agar dapat merangsang sel-sel meristematik dan sel-sel parenkim pada tanaman tersebut agar lebih aktif bekerjat, sehingga pada akhirnya volume sel di dalam fisiologis tanaman akan terus bertambah, kemudian pada akhirnya tanaman cabe tersebut akan mengalami tumbuh kembang dengan ciri-cirinya yaitu: menghasilkan akar, batang, daun, bunga, serta akan memiliki tinggi tanaman yang ideal, dan yang terpenting adalah bagaimana tanaman cabe merah tersebut agar bisa menghasilkan buah yang cukup banyak.

Jadi atas dasar tersebut, petani harus rutin terus menyiram tanaman cabe merahnya agar tanahnya tetap lembab dan basah, serta tanah tersebut akan menyimpan dan menyerap air untuk tetap memberikan kesuburan pada tanaman cabe merah.

Baca juga : Cara Membudidayakan Cabe Merah

  • Melakukan Kegiatan Penyiangan
Penyiangan atau pendangiran merupakan dua hal yang sangat penting yang tak boleh terlewatkan dalam membudidayakan cabe merah, baik yang dilakukan di lahan terbuka, maupun yang membudidayakannya dengan menggunakan polybag.
Kegiatan penyiangan tersebut ditujukan dengan cara mencabut/mengoret rumput-rumput liar (gulma) yang selain menggangu bentuk keindahan lingkungan, juga rumput-rumput liar tersebut terbukti sebagai sarang hama dan penyakit bagi tanaman cabe, dan juga dengan adanya gulma tersebut, peluang terjadinya perbutan nutrisi tanam tetap akan terjadi baik antara tanaman inang (dalam hal ini cabe merah besar) dengan si gulma tersebut. Sehingga para petani harus sering mengontrol dan mengawasi akan hal-hal yang mengganggu tumbuh kembangnya cabe merah. Jadi hal inti dalam pembahasan ini yaitu lingkungan tanaman cabe tersebut harus bersih dari rumput-rumput liar.
Selain dari menyiangnya, juga diperlukan kegiatan pendangiran, pendangiran adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk menggemburkan tanah dimana tanaman cabe merah tersebut tumbuh, dan contoh dari pendangiran tersebut yaitu dengan menggunakan sekop kecil, atau cangkul. Yang kemudian pada saat pendangiran tentu saja petani cabe harus melakukannya dengan hati-hati agar tidak merusak akar tanaman cabe tersebut. Jadi perlu dilakukan dengan berhati-hati.

Jadi kedua cara di atas perlu diterapkan bagi petani agar proses tumbuh dan berkembangnya cabe tersebut bisa lebih maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan.

  • Kegiatan Pemupukan

Memupuk tanaman cabe tersebut adalah sesuatu yang wajib. Dan pupuk yang digunakan bisa saja dari pupuk organik dan pupuk anorganik. Pupuk organik dapat didapatkan dari penggunaan pupuk kandang yang berasal dari kotoran hewan ternak seperti kotoran (tahi) ayam yang dikeringkan, serta dapat juga digunakan pupuk kandang tersebut yang berasal dari air urine sapi atau kerbau, dalam hal ini air urine sapi dapat digolongkan menjadi pupuk organik cair.

Adapun pupuk organik lainnya juga dapat diberikan secara langsung terhadap tanaman cabe tersebut, seperti pupuk kompos yang berasal dari sisa-sisa dedaunan. Selain dari pupuk-pupuk yang disebutkan tadi, dapat juga digunakan pupuk anorganik seperti urea, KCL, TSP, pupuk yang berbahan aktif nitrogen dan phosfor juga dapat diberikan kepada tanaman cabe, hal tersebut mampu membantu agar dapat memenuhi nutrisi bagi tanaman cabe agar bisa tumbuh lebih subur dan menghasilkan buah yang berkualitas.
Agar laju pertumuhan cabe tersebut lebih cepat, dan berkembang lebih cepat, pupuk organik cair (POC) dapat juga Anda gunakan dari pupuk phonska yang dibuat dalam bentuk larutan.

  • Mengendalikan Organisme Pengganggu Tanaman
Organisme penggangu tanaman, atau disebut juga dengan OPT sering mengganggu tanaman cabe merah selama proses perkembangannya. Maka oleh sebab itu, petani harus lebih ulet dan giat melakukan kontrol dan pengawasan terhadap tanaman cabe.

Mengontrol tanaman cabe merah dari serangan OPT sebaiknya dilakukan mulai dari masa penyemaian dan yang pastinya setiap saat pada waktu datang ke kebun tersebut juga harus diperhatikan apakah ada hama atau tidak dan apakah ada sesuatu yang mencurigakan yang dapat merusak tanaman cabe Anda?

Jika pada beberapa pohon cabe ada yang terserang OPT, agar segera mengambil tindakan secara cepat, agar epidemi atau penyebaran hama dan penyakitnya tidak semakin meluas dan tidak semakin banyak, yakni Anda dapat menggunakan predator biologi atau menggunakan jenis pestisida yang cocok untuk menanggulangi OPT yang dapat memberikan dampak yang bahaya bagi tanaman cabe tersebut.

  • Memotong Tunas Aksiler
Memotong tunas pada cabe disebut juga dengan Pewiwilan, Pewiwilan dan pemotongan tunas yang terdapat pada samping cabe dapat dilakukan dengan cara memotong 2 - 3 tunas liar yang terdapat pada batang pokok utama tanaman cabe Anda. Memotong tunas liar ini merupakan kegiatan pewiwilan yang tujuannya yaitu untuk merangsang pembentukan bunga dan buahnya, sehingga tanaman cabe dapat tumbuh baik dan memberikan hasil serta dapat berbuah lebat.

Demikianlah sedikit cara merawat cabe merah agar berbuah lebat. Semoga bermanfaat dan semoga sukses bagi Anda yang sedang membudidayakan cabe, karena cabe tergolong dalam nilai jual yang cukup tinggi, mengingat tanaman tersebut susah dibudidayakan di daerah selain daerah perbukitan dan pegunungan. Jangan lupa bagi-bagi sedikit rejekinya agar berkah. hehehe (kidding)


EmoticonEmoticon

Populer Minggu Ini