Cara Membudidayakan Bawang Merah dengan Bijinya

Cara Membudidayakan Bawang Merah dengan Bijinya - Bawang merah merupakan suatu jenis sayuran atau penyedap rasa untuk makanan yang telah lama dibudidayakan oleh petani di Indonesia. Jika dilihat dari segi nilainya, bawang merah memiliki nilai yang ekonomis dan relatif tinggi. Bawang merah juga merupakan tanaman semusim dengan berbentuk seperti rumput, memiliki batang pendek serta berakar serabut. Daunnya panjang-panjang serta berongga seperti pipa. Adapun yang terdapat pada pangkal daunnya bisa dapat berubah fungsi menjadi umbi lapis. Oleh sebab itu, bawang merah dikatakan juga dengan sebutan umbi lapis.

Seperti yang sudah diketahui, membudidayakan tanaman bawang merah ini dapat ditanam dan dibudidayakan,lalu ia dapat tumbuh di daerah dataran rendah sampai dengan ketinggian 1000 meter dari permukaan laut (dpl). Walaupun dengan ukuran yang demikian, untuk pertumbuhan yang optimal adalah pada ketinggian 0-450 meter dari permukaan laut. Komoditas sayuran ini pada umumnya sangat peka terhadap keadaan iklim atau cuaca yang buruk seperti curah hujan yang tinggi, serta bentuk keadaan cuaca yang berkabut.

Jika ingin meningkatkan produktivitas bawang merah, selain dari perbaikan kultur teknis, petani yang akan membudidayakan bawang merah ini memerlukan pengenalan varietas unggul yang berjenis “TUK-TUK” yang bisa ditanam melalui biji. Ciri-ciri bawang merah ini adalah antara lain yang bentuk umbi bulat, kemudian berukuran seperti bawang merah Philipina, warna umbinya merah muda sampai berwarna kecoklatan. Bawang merah ini dapat ditanam di daerah dataran rendah maupun dataran yang tinggi, dengan keadaan suhu yang optimal antara 25-32 derajat celcius, tanah yang cocok untuk menanam bawang merah tersebut adalah tanah yang gembur, subur, serta mempunyai bahan organik yang tinggi, sedangkah pH tanah berkisar dari 5,5 hingga 6,5.

Bawang merah dapat dibudidayakan dengan dua cara, yaitu bahan tanam yang berupa biji botani serta umbi bibit. Membudidayakan bawang merah dengan biji tersebut memiliki prospek yang cerah, karena memiliki beberapa keuntungannya yaitu antara lain : memerlukan sedikit sedikit ±10 kg/ha, mudah didistribusikan/disalurkan dan biaya transportasi yang relatif rendah, daya hasilnya lumayan tinggi, serta mengandung sedikit wabah penyakit. Yang pada saat ini telah ada varietas bawang merah yang baru, yaitu TUK-TUK, sesuai dengan penjelasan di atas, dapat ditanam dengan biji, serta tingkat produktivitasnya tinggi dengan harga benihnya yang terjangkau.

Adapun cara membudidayakan bawang merah tersebut adalah sebagai berikut:

  • Penyemaian
Proses penyemaiannya dapat dilihat dari beberapa trik dan caranya di bawah ini:
  1. Buat bedengan dengan ukuran lebarnya 1 m, ukuran tinggi 40-50 cm, serta panjangnya menyesuaikan, yaitu jarak antar bedengan tersebut sepanjang 50 cm.
  2. Campur tanah bedengan itu tadi dengan pupuk kandang dengan takaran 2 kg dan campurkan dengan kapur pertanian 150 gr, dan KCl 50 gr, SP 18 100 gr.
  3. Taburkan bedengan tersebut dengan sekam padi yang diukur ketebalannya yaitu 10 cm, kemudian dibakar lalu selanjutnya dibiarkan selama 1 hari.
  4. Ratakan tanah bedengan, kemudian beri pupuk yang telah disiapkan, lalu aduk dengan rata. Buatlah alur melintang dengan ukuran jaraknya 5-10 cm dan kedalalaman 1 cm. 
  5. Kemudian taburkan biji bawang merah tersebut ke dalam alur yang sudah disiapkan tadi sebanyak 150-200 biji/alur, lalu kemudian tutup alur tersebut dengan tanah yang halus.
  6. Tunggu beberapa hari, kecambah akan muncul kira-kira antara 5-10 hari setelah disemai. 
  7. Jika seandainya Anda membudidayakan bawang merah tersebut pada musim hujan, sebaiknya bedengan itu ditutup dengan menggunakan sungkup plastik selama 3-4 minggu, karena jika tidak ditutup, bibit yang disemai tersebut akan rusak dan busuk saat kena hujan.

  • Pengolahan Tanah
Setelah selesai menyemai biji bawah merah tadi, tahap selanjutnya yaitu mengolah tanah atau lahan yang sudah disiapkan untuk membudidayakan bawang merah.
  1. Pengolahan tanah dilakukan selama antara 2-4 minggu sebelum penanaman dengan kedalaman olahnya yang berukuran 25 cm. 
  2. Buatlah sebuah bedengan dengan ukuran lebarnya 120 cm, tinggi 40-50 cm, serta panjangnya menyesuaikan dengan keadaan lahan.
  3. Beri pupuk dasar, misalnya pupuk ZA sebanyak takaran 952 kg/Ha, pupuk KCL sebanyak 383 kg/Ha SP 18 sebanyak 1.000 kg/Ha, dengan masa 3 hari sebelum tanam, pemberian pupuk tersebut sebanyak ½ dosis.
  4. Kemudian pupuk tersebut disebar secara merata diatas permukaan bedengan, dan campurkan pupuk tadi secara merata dengan permukaan tanah bedengan.
  5. Lalu pasang mulsa plastik yang berwarna hitam perak, kemudian warna hitam, dengan cara pemasangannya menghadap ke permukaan bedengan.
  6. Berikan lubang pada mulsa plastik tersebut dengan dengan menggunakan kaleng susu, dan di dalamnya diberi bara api, jarak lubang tersebut yaitu 10 x 10 cm.

  • Proses Penanaman Bawang Merah
Setelah proses penyiapan lahan tadi selesai, tahap selanjutnya adalah menaman bawang merah, dengan cara yang baik dan benar.
  1. Lakukanlah kegiatan penyiraman pada tempat lubang tanam tersebut terlebih dahulu, untuk menjaga agar tanah tetap lembab.
  2. Kemudian tanam bibit bawang merah tersebut yang telah mencapai usia 40-50 hari setelah masa persemaian tadi, denga cara menanamkan 1 lubang bedengan berisi 1 bibit. Lalu tekan tanah di sekitar pangkal tanaman tersebut secara lembut agar akarnya dapat menyatu dengan tanah.

  • Proses Pemeliharaan
  1. Pada awal masa pertumbuhan bawang merah sampai umur 3 minggu, kegiatan penyiraman dilakukan secara rutin diwaktu pagi dan sore hari, terutama setelah hujan (jika pada musim hujan).
  2. Berikan pupuk susulan dengan takaran ¼ dosis dari masing-masing tumbuhan tersebut pada umur 30 hari sampai 55 hari sejak masa tanam. 

  • Masa Panen
Ini adalah masa yang ditunggu-tunggu oleh para petani, khususnya petani bawang merah :)
Setelah banyak menempuh beberapa proses, harapan akan hasilnyapun akan terlihat jika Anda rajin menjaga dan merawatnya. Adapun cara memetik atau panen bawang merah tersebut bisa dijelaskan sedikit seperti berikut di bawah ini:
  1. Panen dilakukan pada saat tanaman bawang merah telah berumur 65-75 hari setelah masa tanam, yang ditandai dengan daun yang sudah mulai rebah serta umbi yang telah tersembul ke permukaan tanah. Cara memanennya adalah dengan cara mencabutnya lalu Anda jemurkan dibawah sinar  matahari langsung lalu Anda letakkan tanaman ini di atas para-para.
  2. Supaya dapat bertahan selama 1-2 tahun, jika penanganan pasca panennya tersebut cukup baik, cukup dengan salah satu cara penyimpanannya yang baik, yaitu dengan cara menyimpan diatas para-para.

Itulah tadi beberapa cara membudidayakan bawang merah dengan bijinya, semoga ada manfaatnya bagi Anda yang akan menaman bawang merah, selain untuk digunakan dalam masakan sehari-hari, bawang merah yang Anda tanam tesebut bisa dipasarkan, dengan harga yang cukup fantastis. Semoga bermanfaat !!

8 comments

This comment has been removed by the author.

Bawang merah katanya gak bagus didataran tinggi yah gan?

bnar gan..
utk ukuran ketinggian datarannya yang ideal adalah antara 0-450 m dari permukaan laut

Saya baru denger jenis varian Tuk Tuk ..Apakah sama dengan yg biasa di pasaran gan ..

Menanam bawah merah bagusnya tempatnya yang kaya gmn ya gan,..???

Bawah merah... Saya ngga jago bercocok taman gan :D jadi cuma bisa nyimak ajh hehe..

Bagus ni artikel buat tambah ilmu pengetahuan

Bagus nambah ilmu nih khususnya untuk para petani


EmoticonEmoticon

Populer Minggu Ini