Membudidayakan Pohon Jabon

Pohon Jabon merupakan komoditas kayu yang kini menjadi primadona setelah pohon sengon tidak berjaya lagi yang diakibatkan oleh serangan tumor yang merugikan banyak petani. Tanaman atau pohon jabon dapat tumbuh dengan cepat dan sudah bisa dipanen pada saat berusia sekitar minimal 5 tahun, serta memiliki nilai jual yang tinggi, inilah yang menjadi salah satu alasan tanaman ini menjadi semakin diminati oleh sebagian masyarakat, selain karakteristik dari kayu jabon tersebut yang mirip dengan kayu sengon. Jadi untuk menuai kesuksesan dalam bertanam jabon, berikut ini adalah cara membudidayakan pohon jabon yang sebaiknya bisa Anda ikuti.
Pohon Jabon
Adapun sebelum membudidayakan pohon jabon, tentunya setiap orang yang menyemaikan benih, tentu mengharapkan agar benihnya tersebut dapat menghasilkan sesuai dengan apa yang diharapkan, salah satunya dari menanam dan membudidayakan pohon jabon itu sendiri. Nah, pada pembahasan ini ada beberapa tahap yang harus kita lalui, serta proses pembudidayaan pohon jabon tersebut, antara lain berikut ini:
  • Menyemaikan Benih
Tahap atau proses pembibitan merupakan proses awal yang begitu penting dalam upaya bercocok tanam pohon jabon, hal ini disebabkan karena proses kecepatan tumbuhnya serta kualitas kayu jabon tersebut sangat tergantung pada bibit yang akan kita tanam nanti. Agar mendapatkan bibit yang terbaik, benih jabon ini perlu disebarkan pada media pasir yang halus dan ditempatkan pada bak plastik yang mana pada bagian bawahnya sudah diberi lubang.

Bak yang berisi sebaran benihnya itu perlu diletakkan pada bak lain, yang mana bak tersebut berisi air agar airnya dapat merambat melewati lubang-lubang yang telah dibuat pada bak persemaiannya tersebut. Dalam proses persemaian ini, penyakit tanaman jabon perlu kita awasi dan dikontrol supaya  dapat mengurangi resiko. Hasil bibit dengan ukuran daun bekisar 1 cm² bisa dipindahkan ke dalam polybag yang sudah diberi campuran tanah serta kompos dengan perbandingannya kira-kira 2:1.
Penyemaian Benih Pohon Jabon

  • Proses Penanaman
Adapun dalam proses penanaman ini yang perlu diperhatikan yaitu jarak tanam pohon tersebut, yang mana jarak yang ideal adalah antara 4 x 5 m agar diameter batangnya dapat berkembang secara optimal. Misalnya 4 meter dengan posisi membujur (vertikal), dan 5 meter dengan posisi melintang (Horizontal) pada lahan yang Anda gunakan untuk menanam pohon jabon tersebut. Alasannya agar jarak lingkaran pohon tersebut akan sesuai dengan wilayah penyerapan unsur hara yang maksimal oleh akar pohon jabon. Akan tetapi jika digunakan pola penanaman yang berjarak antara 4 x 4 m juga bisa dilakukan, Anda bisa mengaturnya sesuai dengan kondisi lahan.

Penanaman pohon jabon akan lebih tepat pada daerah yang beriklim tropis basah, dengan kondisi jenis tanah alluvial yang lembab yang mana bisa kita temukan di daerah pinggiran sungai atau pada daerah pasang surut, tanah podsolik coklat, dan tanah lempung. Pohon jabon banyak dijumpai di wilayah Sumatera, terutama di wilayah Aceh.

  • Cara Menanam Pohon Jabon
Cara menanam pohon jabon yang baik dan benar haruslah dilakukan dengan cara membuka lubang tanam yang memiliki ukuran sekitar 40 x 40 x 50 cm, untuk bibit yang mempunyai ukuran yang tingginya 40-50 cm. Pupuknya pupuk kompos dengan volume 2,5 gram dan dicampur dengan pupuk NPK, lalu kemudian dimasukkan ke lubang tanam tersebut. Pupuknya diendapkan terlebih dahulu di lubang tersebut dan kemudian diberi lubang lagi sedalam 30 cm.

Kemudian cara menanam pohon jabon selanjutnya adalah menanam bibit jabon tersebut secara langsung atau perlu menunggu sampai 3-7 hari terlebih dahulu. Dan berikut ini adalah merupakan teknik menanam pohon jabon yang baik, yaitu Polybag bibit pohon tersebut yang akan ditanam harus dibuka terlebih dahulu, lalu perlu ditempatkan secara rata pada lubang yang sudah dibuat tadi. Nah, barulah lubang yang tersisa itu kemudian ditutup lagi dengan tanah dengan tingginya 20 cm tanpa perlu terlalu dipadatkan. Lubangnya disisakan dengan ketinggian 10 cm sebagai sarana penyimpanan air untuk diserapkan ke akarnya.

  • Merawat Tanaman Pohon Jabon
Proses perawatan pohon jabon perlu dilakukan agar memperoleh pohon yang berkualitas, adapun perawatan yang tepat agar tanaman tersebut dapat tumbuh secara optimal, baik yang berupa tanaman jabon putih maupun jabon merah. Perlu Anda semprotkan pestisida secara rutin setiap 1-2 minggu pertama selama 3-5 bulan, hal ini adalah tujuannya untuk memastikan bahwa daun jabon tidak akan terserang ulat. Teknik pemeliharaan dengan menyemprotkan pestisida ini sudah bisa dihentikan pada saat pohon jabon sudah berdaun yang cukup banyak.

  • Proses Pemupukan
Proses pertumbuhan tanaman jabon sangat bergantung dari unsur hara yang terdapat pada tanah, dan kuat penyerapannya itu juga akan sesuai dengan unsur hara tersebut, maka dari itu perlu dilakukan pemupukan. Minimal pemupukan yang bisa dilakukan adalah selama 3 tahun sejak penanaman pohon jabon tersebut. Selebih dari usia 3 tahun, dekomposisi unsur hara yang terdapat di dalam tanah sudah terjadi secara berkesinambungan, sehingga tidak perlu dilakukan pemupukan lagi setelahnya. Namun, supaya mendapatkan hasil yang lebih optimal, pemupukan bisa Anda lakukan hingga batas umur panen yaitu selama 5-6 tahun.

Mulai awal masa tanam hingga usia 1 tahun, diperlukan 1 sendok makan pupuk NPK. Kemudian ditaburkan pada rumpun batang tanaman tersebut, tetapi perlu dijaga agar jangan sampai pupuk tersebut menumpuk atau mengenai batang. Kemudian pada usianya sekitar 1-2 tahun, berikanlah pupuk kandang, kompos, atau bokhasi dengan jumlah kira-kira 10 kilogram dan ditambahkan dengan pupuk NPK sebanyak 250 gram. Lalu disaat sudah menginjak usia 2-3 tahun, berikan kompos, pupuk kandang, atau bokhasi yang kemudian ditingkatkan menjadi 20 kilogram yang disertai dengan 750 gram pupuk NPK.

Anda juga dapat melakukan pemupukan dengan tanpa pupuk kimia yang jumlah takarannya yang berbeda, maksudnya pupuk organik, berikanlah pupuk organik tersebut sejumlah 30 kilogram pada saat tanaman berusia 1-2 tahun dan 30 kilogram disaat tanaman tersebut berusia 2-3 tahun.

Pupuk organik seperti pupuk kandang, bokhasi dan kompos sangat diperlukan karena pupuk organik tersebut berfungsi sebagai zat penyerap yang akan menyimpan unsur hara serta mineral pada tanah yang ditanami pohon jabon tersebut, serta dapat melancarkan pertukaran kation yang terdapat di dalam tanah. Adapun pemberian pupuk kimia tanpa ditambahkan dengan pupuk organik akan sia-sia, sebab tanah akan jenuh sehingga kandungan mineral pupuk kimia tidak akan bisa diuraikan ke dalam tanah.

Jadi intinya pupuk kandang juga wajib digunakan selama proses pemupukan pohon jabon ini. Untuk cara penggunaan pupuk kandang tersebut, Anda gunakan pupuk kandang yang sudah agak mengering dan tidak lagi berbau kotoran ternak lagi.

Lalu supaya penyerapan makanan melalui akar dapat berjalan optimal dan tanpa gangguan, Anda perlu menjaga kebersihan di sekitar pohon, setidaknya sampai usia tanaman tersebut berusia 1 tahun yaitu dengan cara mengumpulkan sampah yang berbentuk cincin pada sekeliling pohon tersebu dengan radius 1 meter. Dan agar dapat terurai dengan cepat, sampah-sampah tersebut disiram dengan bakteri pengurai supaya dapat mempercepat proses fermentasi. Setelah daya serap akarnya sudah cukup kuat, sampah yang ada di sekitar pohon sudah bisa dibiarkan begitu saja.

Demikianlah teknik dan cara membudidayakan pohon jabon, semoga bermanfaat, dan semoga sukses bagi Anda yang ingin bertanam pohon jabon maupun yang masih merencanakannya. Dan inti yang utama dari bercocok tanam tersebut agar selalu bisa menjaga kelestarian alam sekitar kita agar tetap sejuk dan rindang dengan segala bentuk penghijauan. Serta disamping itu pohon jabon juga memberikan nilai jual yang tinggi sehingga akan sangat bermanfaat bagi Anda yang membudidayakannya agar mendapatkan penghasilan serta pohon tersebut juga bermanfaat bagi si pembeli yang dapat digunakannya dengan berbagai keperluan, seperti perabotan dan bahan bangunan. Semoga bermanfaat !!


EmoticonEmoticon

Populer Minggu Ini